Toko CD

Tidak ada yang mengesankan hari ini. Tapi hari ini belum usai, jadi aku masih santai. Apa yang bisa aku ceritakan pada kalian tumbuhan? Hari ini aku mendengarkan Nathalie Imbruglia. Aku rindu pada suaranya. Tembangnya Shiver. Lalu aku mendengarkan Ronan Keating – If Tomorrow Never Comes.

Aku jadi ingat kalau kemarin aku mampir ke salah satu toko CD di jalan Mataram. Banyak  yang menarik, dan aku ingin semuanya. Mulai dari kaset Papa Roach, Pearl Jam juga Westlife. DVD Nirvana seharga Rp 420.000, DVD Big Four+poster, Celine Dion juga. CD banyak lagi yang aku ingini. Sarasvati paling utama. Semakin kalap melihat deretan milik Endah and Resha, Raksasa, Morfem, Adhitya Sofyan, Edane (anjing!!! Album The Beast pula), Maliq n D’essentials, Burgerkill, dan masih banyak yang aku lupa. Akhirnya aku membawa pulang CD Maliq n D’essential. Aku harus datang lagi dan membawa semuanya. Hahaha. Saat sedang terpesona pada kumpulan CD dalam rak, seorang bapal gemuk separuh baya masuk dan mendatangi pegawai. “Mbak, mau cari CD lagu yang judulnya If Tomorrow Never Comes. Siapa yang nyanyi itu? Oh iya Ronan Keating”. Lalu bapak itu melafalkan sedikit lagunya yang membuatku tertawa. Dia bapak-bapak yang lucu. Bayangkan saja dia melafalkan lirik itu dengan merem-melek. Penuh penghayatan. Aku iri padanya.

Seusai membungkus CD yang kubeli, aku bersiap keluar. Ini juga lucu. Sebuah lagu sedang diputar di toko itu. Korea pasti. Mbak-mbak karyawan tiba-tiba bertanya pada kawannya.

“Iki lagune sopo?”

Dan dengan reflek aku menjawab, “SNSD mbak”. SNSD berjudul The Boy sedang membahana di seluruh ruangan toko.

Dia tertegun, lalu tertawa. “Masnya suka korea ya?”

“Ngga mbak, asal tahu aja”.

Sial. Bodoh sekali aku menjawab. Tanpa ditanya pula. Aku segera bergegas keluar dengan kawanku sebelum aku ditertawakan lagi.

(Eh, ombak tiba. Aku gembira sekali. Di tiba-tiba muncul dan merangsek ke kamarku. Seorang kawanku baru saja berulang tahun. Dia pasti akan mengucapinya.)

Mesinku Tua, Ceritaku Bertahan Lama (3)

Baru saja terbangun. Hoam. Sial. Belum apa-apa Teh Risa sudah membuatku merinding dengan Story of Peter-nya. Oh iya, selain masih penuh keringat sisa mendengkur semalam, aku juga menyisakan hutang sampah dari SE K530i selanjutnya. 6 – 10 terbawah, melanjutkan 1-5 kemarin. Yes.

Ayo aku lanjutkan saja. Draft yang pernah menemaniku berdewasa ria. Sepertinya…

 

Enam :

Brgdik pln dan trisak.

Ssi glap dunia mlai mnmukan corak.

Gema emosi mnusia brsimbah drah.

Dnyut jntung skunder yg mlai trperah, Mneteskan lender spekat getah.

Truntuk jwa pmbrontak, klian trpksa trbhak.

 

Tujuh :

Tlh hbs cra bcra dg pola yg trnggap mnis.

Mmkskan kta mmbntuk ettika rmntis bgi drimu dan kkhwtranny.

Mkna yg gmpal tk mrjuk endemis yg kkal.

Pnderma rngkai bunga yg miskin akal.

Tk dsahkan pasal pmkiran dlm tinta kurikulum.

Mnghmbat lju otak dg suntikan serum.

 

Delapan :

Km dan km, pnliti dr brat sbuah otak.

Antra brpkir dg akl atau brkonfrontasi dg keabstrakan.

Brkhayal akn dtgny sdut pndang ke 4.

Tercuri dri sbuah dmensi

 

Sembilan :

Sdlm ap km trsyat, skuat ap km mmknainy.

Tnp pmbringan, tnp snyum pnadah kbhongan.

Jngan km mngingkari mlam, tk baik untuk kshtn jwamu.

Biar sja mngurai danmgotori tras rmhku.

Stpak snja yg berlindung diblik ptang.

 

Sepuluh :

Bhkan kau jumpai prih duri dan syat jarum bradu.

Mncngangkan lyaknya iblis brmain dadu.

Sp yg akhrnya trluka?

Srupa nmun bs kau tlenjangi prsmaanny.

 

Aku masih geli mengingat masa-masa aku menulis dengan tema seperti ini. Dulu sih bangga-bangga saja. Sekarang? Tetap bangga, paling tidak aku belajar berekspresi lewat sampah. Yang tidak kubanggakan hanya format hurufnya yang masih disingkat-singkat. Untung tembang AL4Y Superglad belum aku dengar sampai aku bertaubat. 😀

Masih SMA. Semakin dewasa, pembahasan cinta lebih membumi. Sial.

 

 

…dan masih ratusan lagi yang harus aku bagi…